Yesus pemenuhan janji Allah

Janji


Janji berarti ucapan yang menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat

Ada berbagai alasan yang mendorong orang membuat janji, misalnya
          karena rasa cinta,
          rasa tanggung jawab,
          ingin membahagiakan orang lain,
          dan ingin mewujudkan suatu cita-cita.
          Janji yang telah diungkapkan membawa konsekuensi baik bagi diri orang yang berjanji dan maupun orang yang mengetahuinya
  
 Janji yang telah diungkapkan membawa konsekuensi baik bagi diri orang yang berjanji dan maupun orang yang mengetahuinya


Oleh karena itu, janji harus ditepati dan dijalankan dengan setia.


Pengingkaran terhadap janji akan menimbulkan kekecewaan, tetapi janji yang ditepati aka mendatangkan kebahagiaan serta rasa syukur, memperbesar kepercayaan dan menumbuhkan ikatan persaudaraan yang lebih erat lagi


Untuk mewujudkan sebuah janji memang dibutuhkan perjuangan bahkan pengorbanan.

 Allah juga pernah mengungkapkan janji-Nya kepada manusia.
          Janji Allah itu muncul karena keprihatinan Allah terhadap situasi dosa yang melanda manusia (Kej 3:1-15).
          Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, Allah menjanjikan penebusan, Ia mengangkat mereka untuk  mengharapkan keselamatan (lih. Kej 3:15).
Alasan Allah membuat janji
          Tuhan sangat prihatin dengan situasi kedosaan manusia. Allah, yang menciptakan segala sesuatu melalui sabda-Nya, sejak awal mula menginginkan hidup manusia bahagia.
          Setelah mereka jatuh ke dalam dosa, Allah menjanjikan penebusan, Ia mengangkat mereka untuk mengharapkan keselamatan (lih. Kej 3:15).
Isi jani Allah
          Janji Allah tersebut diungkapkan kembali oleh Nabi Yesaya. “Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imannuel” (Yesaya 7:14).
Pemenuhan janji Allah
          Allah memenuhi janji-Nya. Allah tak ingin manusia hancur dalam kuasa dosa. Janji Allah terwujud dalam pribadi Yesus Kristus, Sang Putera Allah sendiri, yang selama hidup-Nya selalu mewartakan keselamatan bagi semua orang (Ibr 1:1-4).
Tanggapan kita
          Maka sebagai orang yang telah diselamatkan, kita harus memiliki hidup dengan semangat baru yakni hidup yang sesuai dengan kehendak Allah, meninggalkan perbuatan dosa dan selalu mengarahkan diri pada keselamatan.