SAKRAMEN KRISMA
Sakramen penguatan adalah
Ø sakramen
yang memberi Roh kudus supaya mengakarkan kita lebih kuat dalam persekutuan
anak-anak Allah,
Ø menggabungkan
kita lebih erat dengan Kristus,
Ø memperkuat
hubungan kita dengan Gereja,
Ø membuat
kita mengambil bagian yang lebih banyak dalam perutusannya dan membantu kita
supaya memberi kesaksian iman kristen dengan perkataan dan perbuatan.
(KGK
1316).
- Sakramen penguatan adalah sakramen kedewasaan. Menerima sakramen ini orang dianggap sudah dewasa dalam iman
- Sakramen Penguatan adalah sakramen yang memberi Roh kudus supaya mengakarkan kita lebih kuat dalam persekutuan anak-anak Allah.
BUAH-BUAH SAKRAMEN KRISMA
- Kita makin serupa dengan Kristus
- Kita menjadi lebih mantap dan dewasa dalam iman
- Kita makin setia mengikuti Kristus
- Kita makin berani membela iman
- Kita dikuatkan untuk menjadi saksi Kristus
- Kita lebih bertanggung jawab terhadap kehidupan Gereja
- Kita lebih cermat memilih panggilan hidup
- Kita menjadi orang beriman yang dinamis.
KGK 1316
Penguatan
menyempurnakan rahmat Pembaptisan. Itu adalah Sakramen yang memberi Roh Kudus,
supaya mengakarkan kita lebih kuat dalam persekutuan anak-anak Allah,
menggabungkan kita lebih erat dengan Kristus, memperkuat hubungan kita dengan
Gereja, membuat kita mengambil bagian yang lebih banyak dalam perutusannya, dan membantu kita, supaya
memberi kesaksian iman Kristen dengan perkataan dan perbuatan.
1) Berdasarkan KGK 1316, apa makna dari
Sakramen Penguatan?
2) Rahmat
apa yang diperoleh setelah menerima Sakramen Penguatan?
3) Berdasarkan
bacaan Kitab Suci tersebut, apa yang seharusnya dilakukan oleh orang yang telah
menerima Roh Kudus?
CIRI-CIRI ORANG DEWASA
- Bisa mengatur diri
- Mandiri
- Peduli terhadap sekitar
- Bersikap kritis dan punya pendirian yang tegas terhadap kebenaran
- Bisa mengurus diri sendiri
- Sudah pubertas
- Berpikiran dewasa
- Melakukan sesuatu dengan minim bantuan orang tua
- Bijak dalam perkataan dan perbuatan
- Punya pekerjaan
- Bertanggung jawab,
- Mampu membedakan yang baik dan jahat,
- Mandiri,
- Mampu mengambil keputusan dengan bijak,
- Mampu mengendalikan diri,
- Tidak mudah terbawa arus,
Makna Sakramen Penguatan:
ü Menjadikan
kita sungguh anak Allah,
ü Menyatukan
kita lebih teguh dengan Kristus,
ü Menambah karunia Roh Kudus,
ü Mengikat kita lebih sempurna kepada
Gereja.
Menyebabkan curahan Roh Kudus dalam kelimpahan seperti yang
pernah dialami para Rasul pada hari Pentakosta, yang lebih berani mengakui nama
Kristus
SYARAT MENERIMA SAKRAMEN KRISMA
- Sudah menerima Sakramen Baptis dan Ekaristi,
- Berusia minimal 12 tahun
- Mengikuti pelajaran agama (persiapan) kurang lebih 1 tahun
- Harus berada dalam suasana rahmat
- Menerima Sakramen Tobat terlebih dahulu sebelum menerima Sakramen Krisma
- Doa yang intensif
LAMBANG DALAM SAKRAMEN KRISMA
Dalam sakramen penguatan, ritus pokok adalah pengurapan
minyak suci (minyak Krisma) yang
diberikan oleh Uskup dan yang dilaksakanakan dengan penumpangan tangan oleh
petugas Gereja (Uskup dan wakilnya)
RAHMAT SAKRAMEN KRISMA
Rahmat dari sakramen penguatan adalah pencurahan Roh
Kudus, yang memberikan kekuatan dalam memberikan kesaksian iman dan kita
dijadikan berani untuk mewartakan Kabar gembira di tengah dunia.
Sakramen ini diterimakan satu kali seumur hidup. Untuk
menerima penguatan, orang harus berada dalam suasana rahmat. Karena itu
dihimbau supaya mereka menerima sakramen tobat terlebih dahulu sehingga
dibersihkan sebelum menerima anugerah Roh Kudus. Di samping itu, doa yang
intensif juga akan mempersiapkan orang untuk menerima kekuatan dan rahmat Roh
Kudus dengan kerelaan batin (KGK, Art. 1310).
KONSEKUENSI SAKRAMEN KRISMA
Bertanggung
jawab menjadi saksi Kristus baik dalam Gereja sendiri, dalam keluarga, di sekolah, di tempat kerja, dan di lingkungan
masyarakat yang lebih luas.
- Arti Persahabatan: Sebuah persahabatan membutuhkan suatu perubahan sikap, tidak hanya menuntut orang lain untuk dapat menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan lebih dami. Persahabatan adalah hubungan antara dua orang / lebih yang sungguh dekat.
- Manfaat Berteman: Melalui persahabatan yang baik dan benar, kita dapat saling belajar satu sama lain, saling berbagi suka ataupun duka.
- Membina dan Mengebangkan Persahabatan
- Penghambat persahabatan
- Sikap egois, yang mementingkan diri sendiri.
- Sikap tidak setia, berkhianat.
- Sikap pura-pura, tidak jujur.
- Sikap mencari keuntungan untuk dirinya sendiri.
- Pendukung persahabatan
- Sikap ramah dan santun
- Sikap kasih terhadap orang lain
- Sikap terbuka terhadap orang lain
- Sikap jujur, tidak pura-pura, tidak munafik
- Aikap rela berkorban tanpa pamrih
- Sikap saling memahami
- Sikap memahami
- Sikap-Sikapyang Baik dalam Persahabatan
- Kematangan psikologis
- Bersifat terbuka
- Bersifat merdeka
- Bukan untuk memiliki
- Motif persahabatan
- Bercirikan kegembiraan
- Tidak seorang pun mampu hidup sendiri, ia selalu memmerlukan orang lain, itulah sebabnya manusia disebut maklhuk sosial.
- Relasi saling membutuhkan itu tampak dalam wujud yang beraneka ragam. Ada yang semata-mata terbatas pada hubungan timbal balik, sperti orang di pasar: atau hubungan dalam pekerjaan antara buruh dan majikan, ada pula dalam wujud persahabatan.
- Banyak orang berteman, tetapi tidak bersahabat. Hubungan persahabatan biasanya lebih kental dibandingkan dengan pertemanan biasa.
- Hubungan yang kental dan mendalam itu bisa juga hancur oleh berbagai sebab : misalnya ketidakjujuran, egoisme, mencari keuntungan diri, tidak setia, sikap pura-pura dsb.
- Baca 1 Samuel 18 : 1-4 “Daud dan Yonatan dan 1 Samuel 20 : 1-43
- Sikap Yonatan patut dipuji. Ia tidak merasa persahabatanya dengan Daud harus hancur gara-gara hubungan antara temannya (Daud) dan ayahnya kurang harmonis. Ia memandang persahabatan tidak bisa dicampuradukkan dengan sikap mendukung atau tidak mendukung kepada ayahnya.
- Yonatan berupaya jujur terhadap Daud. Ia berani mengatakan segala sesuatu agar sahabatnya selamat, termasuk keberanian menceritakan sikap ayahnya kepada sahabatnya itu. Semua itu dilakukan tanpa pamrih. Padahal, Yonatan adalah Putra Mahkota dan Daud bisa menjadi saingannya.
- Bukan sahabat sejati
- Menuruti kemauan sendiri
- Menceritakan kejelekan orang lain
- Hanya ada di kala kita senang / bahagia
- Pergi dikala kita susah
- Sahabat sejati
- Merupakan tempat berlindung yang kokoh
- Harganya tidak ternilai
- Obat kehidupan
- Saling mau membantu
- Selalu rela berkorban
- Saling member diri
- Orang yang takut pada Tuhan
- Persahabatan sejati tidak dibangun demi kesenangan pribadi dan untuk yang sesaat saja. Persahabatan sejati adalah persahabatan yang dilandasi iman akan Allah yang lebih dahulu mengasihi dan menjadi sahabat manusia (Sirakh 6 : 5-17)
- Gambaran sahabat sejati paling nyata adalah dalam pribadi Yesus Kristus. Ia telah membuktikan diri sebagai sahabat semua orang, terutama mereka yang hidup tanpa harapan, yang hidup menderita, yang hidup dikucilkan. Ia hidup di tengah dan bersama mereka, merasakan apa yang mereka rasakan.
- Yesus berani menjadi “tumbal” atas perjhuangan-Nya mengangkat harkat dan martabat mereka di mata sesama dan dimata Allah. Yesus adalah sahabat sejati, sebab ia berani berkurban untuk sahabat-sahabat-Nya bahkan dengan mnyerahkan nyawa-Nya sendiri (Yoh 15: 13-15)
- Kita dapat mencontoh pengikut Kristus yang menjadi sahabat sejati bagi sesamanya, misal : Pater Damian dari Pulau Molokai yang menolong orang kusta sampai-sampai ia sendiri meninggal karena tertular kusta. Ibu Theresa dari Calcuta yang menolong dan membantu orang-orang miskin, orang sakit, tersingkir dan terbuang.
- Banyak cara mengembangkan persahabatan Sejati misalnya :
- Berusaha mengenal secara mendalam sang sahabat, sehingga bisa sehati, sejiwa, memahami harapan, kesulitan, kegembiraan, dan kesedihannya agar dapat membatu secara tepat.
- Berusaha untuk hormat, percaya dan mencintainya tanpa pamrih.
- Refleksi dan berdoa, agar apa saja yang kita lakukan atau dilakukan sahabat kita sesuai dengan kehendak Allah.