Kemanusiaan dan Keallahan Yesus



Dua Dimensi manusia
  1. Manusia memiliki dimensi kemanusiaan, misalnya:
    1. dilahirkan ibu,
    2. berjenis kelamin,
    3. bisa marah,
    4. kecewa,
    5. sedih,
    6. gembira,
    7. sakit,
    8. dapat mati
  2. Manusia juga memiliki dimensi keillahian, misalnya:
    1. bisa mengasihi,
    2. bisa mengampuni,
    3. Bisa berbelarasa.
Kalimat yang berbunyi  “kesabaranku ada batasnyajuga” hendak menegaskan bahwa dimensi rohani dalam diri manusia tidak bisa memancar sepenuhnya karena dibatasi oleh kemanusiaannya.
Yesus sungguh manusia dan Yesus sungguh Allah.
Allah menjelma menjadi manusia karena Dia solider dengan kehidupan manusia
Dimensi Kemanusiaan Yesus
          Memiliki silsilah dalam keluarga, dengan demikian Yesus hidup dalam sejarah manusia sebagaimana manusia pada umumnya
          Yesus dilahirkan dari rahim Ibu Maria
          Nenek moyang Yesus adalah Abraham
          Yesus berjenis kelamin laki-laki (Luk 2:1-7)
          Yesus mencari nafkah dengan bekerja sebagai tukang kayu (Mrk 6:3)
          Yesus mengenal sukacita, kesedihan, lapar, haus,letih, tidur, marah, takut, tertawa dan menangis
          Yesus bergaul dan bertemu orang-orang lain
          Yesus mengalami kejadian seperti manusia lain: meninggal
          Mempunyai ayah ibu
          Ia dilahirkan dari rahim Maria. Mat 1:  1-17
          Ia lahir di Betlehem.
          Ia berjenis kelamin laki-laki. Luk 2:1-7
          bekerja menjadi tukang kayu (Mark 6:3),
          bisa marah (Luk 19:45),
          merasa sedih (Mrk. 14: 34),
          merasa lapar (Mat 21:18),
          haus (Mat 25:35),
          Tertawa dan menangis Yoh 11:35
          ketakutan (Mark 22:44),
          mengalami kematian
          Luk 23:44-49,
          Mark 15: 33-41,
          Mat 27:45-56,
          Yoh 19:28-30
Dimensi Keallahan Yesus
          Berasal dari Allah, Yesus adalah Firman (Yoh 1:1.14)
          Juru Selamat, Kristus, Tuhan (Luk 2:8-20)
          Dinyatakan para gembala “kemuliaan bagi Allah …”  (Luk 2:13-14)
          Mengatakan sendiri “Aku dan Bapa adalah satu” (Yoh 10:30), “siapa melihat Yesus melihat Bapa” (Yoh 14:9), Yesus di dalam Bapa dan Bapa di dalam Yesus (Yoh 14;11)
          Peristiwa penggandaan roti (Yoh 6:1-15),
          Yesus menyembuhkan orang lumpuh (Luk 5:27-32),
          Yesus membangkitkan anak muda di Nain (Luk 7:11-17),
          Yesus mengusir roh jahat (Luk 8:26-39),
          Yesus meredakan angin ribut (Luk 8:22-25),
          Yesus berjalan di atas air (Mat 14:22-33),
          Yesus bangkit dari alam maut (Mat 28:1-10),
          dan ketika Ia naik ke Surga (Luk 24:50-53)

Makna kemanusiaan dan keallahan Yesus
          Yesus sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia berarti Allah menjelma menjadi manusia
          Allah yang mengambil kodrat manusia sama seperti kita kecuali dalam hal dosa, ingin menunjukkan pada kita bahwa Allah itu pengasih
          Dia mau turun ke bumi merasakan suka duka yang dialami manusia dan bergaul dengan manusia, Dia terbuka dan solider dengan kehidupan manusia
          Dia menyapa manusia secara pribadi dan akrab dengan manusia, dengan demikian pewartaan karya keselamatan dapat lebih mudah dipahami dan diterima oleh manusia
          Dengan memahami Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia, kita diajak untuk meneladani cinta-Nya.
          Walau Ia Allah, Ia tidak meninggikan diri-Nya. Ia mau turun ke bumi untuk menyelamatkan manusia.